BANDUNG, AZYNEWS- Kirmir Sungai Cikapundung, tepatnya di Jalan Babakan Siliwangi, Kota Bandung mengalami longsor pada Sabtu (14/9/2024) sekitar pukul 10.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun satu rumah terdampak longsoran.
Pada pukul 13.45 WIB, proses evakuasi tengah dilakukan tim SAR gabungan. Antrean kendaraan mengular dari Jalan Tamansari (Sabuga ITB) sampai ke arah Jalan Cihampelas.Perwakilan Keamanan RW 01 Coblong, Ayi mengatakan, mulanya seorang warga dan pemilik rumah yang terdampak bernama Agus, melihat ada rembesan air dari kirmir. Agus kemudian mencoba untuk melaporkan ke pihak BBWS Citarum dan PDAM Tirtawening, namun saat kembali ke lokasi tanah sudah dalam keadaan longsor.
"Seolah mendadak airnya, nggak ada bocor tapi Pak Agus ini liat dari kirmir ada rembesan. Lama-lama merembes, Pak Agus laporan ke PDAM, pulang ke sini langsung terjadi seperti ini," ujar Ayi di TKP.
"Jadi ini rembes aja awalnya kan dari kirmir, jadi pecah lah lama-lama. Karena ada tanah kosong dan tiang-tiang itu kan berat," tambahnya.
"Seolah mendadak airnya, nggak ada bocor tapi Pak Agus ini liat dari kirmir ada rembesan. Lama-lama merembes, Pak Agus laporan ke PDAM, pulang ke sini langsung terjadi seperti ini," ujar Ayi di TKP.
"Jadi ini rembes aja awalnya kan dari kirmir, jadi pecah lah lama-lama. Karena ada tanah kosong dan tiang-tiang itu kan berat," tambahnya.
Agus terlihat tengah ikut membantu petugas setempat untuk membereskan bagian yang longsor dan mengenai dinding rumahnya. Menurut Ayi, saat ini petugas PDAM telah ikut membantu membersihkan bekas erosi ini.
Ayi juga mengatakan, Agus tak akan dievakuasi. Maka ia saat ini tengah fokus menyelamatkan dan membersihkan bagian rumahnya.
"Kejadian setengah 11, kalau rembesnya dari pagi aja. Air itu nggak masuk ke rumah, hanya longsornya kena di dindingnya. Nggak evakuasi, pak Agus tetap di sini," ucapnya.
Ayi mengatakan, para pengurus RW akan ikut mendampingi Pak Agus. Ia juga menyampaikan keinginan warga agar segera datang bantuan untuk perbaikan jalan dan akses kirmir, agar Agus bisa tinggal di rumah itu lagi.
Ayi juga mengatakan, Agus tak akan dievakuasi. Maka ia saat ini tengah fokus menyelamatkan dan membersihkan bagian rumahnya.
"Kejadian setengah 11, kalau rembesnya dari pagi aja. Air itu nggak masuk ke rumah, hanya longsornya kena di dindingnya. Nggak evakuasi, pak Agus tetap di sini," ucapnya.
Ayi mengatakan, para pengurus RW akan ikut mendampingi Pak Agus. Ia juga menyampaikan keinginan warga agar segera datang bantuan untuk perbaikan jalan dan akses kirmir, agar Agus bisa tinggal di rumah itu lagi.
"Nggak minta ganti rugi atau gimana, hanya kan ini ada aliran gorong-gorong, nanti kalau airnya mengalir besar takut mendet terus masuk ke dalam rumah Beliau. Biar nyaman semuanya, masalah air mungkin kami akan kekeringan juga, jadi harapannya bisa cepet karena kepentingan kita. Kalau tidak ada ya susah untuk aktivitas," imbuhnya." harap Ayi.
"Awalnya saya dengar dari pesawat untuk kejadian di lapangan sekitar jam 11 siang. Saya dapat laporan ini masih tiang-tiang listrik masih berdiri, belum doyong. Pas begitu saya sampai sini lama-lama sudah doyong. Saya lihat, cek di bawah ternyata gerusan dari pipa PDAM," ucapnya di TKP.
"Jadi rembes gerus tanah yang ada di bawahnya. Saya cek lagi ke bawah jembatan itu sudah ada retakan-retakan dan udah ada gerowok-gerowok itu. Sudah ada mulai lubang-lubang karena kegerus air jembatannya yang ini. Bisa jadi juga keberatan tiang dan bawahnya kegerus air. Jadi harusnya kan tiang cuma 2-3 ini ada 10," sambungnya.
"Jadi rembes gerus tanah yang ada di bawahnya. Saya cek lagi ke bawah jembatan itu sudah ada retakan-retakan dan udah ada gerowok-gerowok itu. Sudah ada mulai lubang-lubang karena kegerus air jembatannya yang ini. Bisa jadi juga keberatan tiang dan bawahnya kegerus air. Jadi harusnya kan tiang cuma 2-3 ini ada 10," sambungnya.
Surya mengatakan setidaknya ada 10 tiang kecil atau kabel fiber, 2 tiang beton listrik milik PLN, dan satu tiang penerangan jalan yang ambruk hampir ke median jalan. Diperkirakan, longsoran kirmir terjadi dengan kedalaman sekitar 4 meter dengan panjang retakannya sekitar 10 meter.
Surya menyebut dari laporan yang diperolehnya, warga sekitar sudah melaporkan adanya kebocoran terlebih dahulu sebelum akhirnya terjadi musibah itu.
"Di bawah ini ada rumah dihuni satu orang. Katanya sebelumnya sudah melapor, tapi belum direspons mungkin. Karena airnya sebelum itu kan nggak terlalu besar. Kayaknya ada getaran-getaran sambungan airnya, makanya jadi geser-geser jadi gede. Akhirnya menggerus tanah yang ada di bawah tiang listrik ini, terus ambruk," kata Surya.
Surya juga memastikan aliran listrik ke gang padat penduduk ini tak akan putus. Hanya saja, mungkin aliran air sementara waktu akan dimatikan.
"Yang jatuh semua tiang. Jadi jaringan PLN, PDAM, terus tiang listrik, telkom juga ada. Alhamdulillah nggak ada korban jiwa. Tidak ada listrik mati karena itu ada kan sebelah sana ada kabel PLN tuh. Udah dipisahin ke sana. Yang mati aliran air," ucapnya.
Saat ini Surya dibantu dengan jajaran setempat rencananya juga akan membantu evakuasi warga atas nama Agus, yang rumahnya terkena longsoran. Saat ini, ia tengah fokus membereskan dulu tiang-tiang yang ambruk, baru kemudian bagian runtuhan akan dibersihkan.
"Langkah terkini kita beresin dulu tiang-tiang, kabel, supaya jangan narik terus, itu nanti dievakuasi. Soalnya di bawah akan dibersihkan runtuhan longsoran sebelum ini dievakuasi, bahaya. Jadi harus ini dulu yang ditarik, baru bersihkan di bawah," ujar Surya.
"Cuma nanti takutnya saya yang tiang-tiang PLN itu agak roboh. Soalnya udah pada doyong. Itu yang itu udah patah. Makanya saya telepon juga tadi semuanya pihak yang terkait," imbuh dia. (Red./Annisa)
Surya menyebut dari laporan yang diperolehnya, warga sekitar sudah melaporkan adanya kebocoran terlebih dahulu sebelum akhirnya terjadi musibah itu.
"Di bawah ini ada rumah dihuni satu orang. Katanya sebelumnya sudah melapor, tapi belum direspons mungkin. Karena airnya sebelum itu kan nggak terlalu besar. Kayaknya ada getaran-getaran sambungan airnya, makanya jadi geser-geser jadi gede. Akhirnya menggerus tanah yang ada di bawah tiang listrik ini, terus ambruk," kata Surya.
Surya juga memastikan aliran listrik ke gang padat penduduk ini tak akan putus. Hanya saja, mungkin aliran air sementara waktu akan dimatikan.
"Yang jatuh semua tiang. Jadi jaringan PLN, PDAM, terus tiang listrik, telkom juga ada. Alhamdulillah nggak ada korban jiwa. Tidak ada listrik mati karena itu ada kan sebelah sana ada kabel PLN tuh. Udah dipisahin ke sana. Yang mati aliran air," ucapnya.
Saat ini Surya dibantu dengan jajaran setempat rencananya juga akan membantu evakuasi warga atas nama Agus, yang rumahnya terkena longsoran. Saat ini, ia tengah fokus membereskan dulu tiang-tiang yang ambruk, baru kemudian bagian runtuhan akan dibersihkan.
"Langkah terkini kita beresin dulu tiang-tiang, kabel, supaya jangan narik terus, itu nanti dievakuasi. Soalnya di bawah akan dibersihkan runtuhan longsoran sebelum ini dievakuasi, bahaya. Jadi harus ini dulu yang ditarik, baru bersihkan di bawah," ujar Surya.
"Cuma nanti takutnya saya yang tiang-tiang PLN itu agak roboh. Soalnya udah pada doyong. Itu yang itu udah patah. Makanya saya telepon juga tadi semuanya pihak yang terkait," imbuh dia. (Red./Annisa)
0 Komentar