BANDUNG, AZYNEWS- Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung menandatangani Perjanjian Kerja Sama Berbasis Kinerja Penurunan Air Tidak Berekening di Wilayah Pelayanan Utara bersama PT Adaro Tirta Wening, di Hotel Holiday Inn, Bandung, Selasa (18/1/2022).
Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Kota Bandung H. Achmad Nugraha D.H., S.H., dan Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., serta pimpinan dan anggota keempat komisi DPRD Kota Bandung.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi dan Direktur Utama PT Adaro Tirta Wening, Ahmad Rosyid, dengan disaksikan oleh Sekda Kota Bandung Ema Sumarna sebagai perwakilan dari Pemerintah Kota Bandung.
Berhalangan hadir karena harus menghadiri acara lain, Ketua DPRD H. Tedy Rusmawan, AT., MM., menyampaikan pandangannya terkait pentingnya layanan air minum yang menjadi unsur pokok kehidupan. Teks pandangan Ketua DPRD itu dibacakan oleh Wakil Ketua DPRD Achmad Nugraha di depan hadirin.
Di tengah 40 persen kehilangan air baku, Tedy memahami Kota Bandung membutuhkan penanganan segera. Bersama kerja sama ini, ia berharap Perumda Tirtawening bisa menambah kualitas layanan air bagi warga Bandung.
“Dengan adanya kerja sama ini kita tentu mengapresiasi, karena kerja sama ini sebagai upaya menyelamatkan air sehingga meningkatkan pelayanan ke depan,” ujar Tedy.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Achmad Nugraha menganggap persoalan kebocoran air atau Air Tak Berekening (ATR) ini sebagai masalah mendesak untuk dibenahi. Oleh karena itu, kerja sama Perumda Tirtawening dengan PT Adaro Tirta Wening ini harus dilaksanakan secara serius, agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Harapan saya, karena ini pertama di Indonesia, tak boleh main-main. Ini harus menjadi kenyataan, harus direalisasikan, harus memberikan pemasukan bagi daerah, dan yang penting harus meningkatkan pelayanan,” tutur Achmad.
Ia menambahkan, Perumda Tirtawening telah membuat langkah progresif dalam mendongkrak kualitas layanan air bagi publik Bandung. Meski begitu, pelaksanaan pekerjaan selama kerja sama ini harus diawasi bersama karena keberhasilan proyek ini akan menentukan keberlanjutan program yang sama di seluruh wilayah layanan air Perumda Tirtawening di Kota Bandung.
“Harapan saya kerja sama ini membuktikan ada perubahan, karena banyak keluhan dari masyarakat. Di daerah timur airnya mengalir menjelang subuh. Semoga kerja sama ini bisa memberikan kontribusi yang baik bagi kita semua. Kita butuh adanya kreatifitas dan inovasi untuk meraih pelayanan air bagi publik dengan taraf ideal,” kata Achmad.
Wakil Ketua DPRD Edwin Senjaya mengatakan, persoalan kebocoran air ini memang harus segera diselesaikan Perumda Tirtawening. Ia berharap kerja sama yang baru diresmikan ini bisa menjadi awal pembenahan persoalan distribusi air minum bagi masyarakat Kota Bandung.
“Kita menyambut baik dan mudah-mudahan dengan adanya perjanjian ini bisa menyelesaikan persoalan air di Kota Bandung, karena kita tahu ada kebocoran. Kita mengharapkan kalau ini dibenahi juga akan menambah PAD bagi Kota Bandung. Tentunya kita berharap dengan perjanjian ini bisa meningkatkan layanan bagi warga Kota Bandung, dan kebutuhan air di Kota Bandung bisa terpenuhi,” tutur Edwin.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, Pemerintah Kota Bandung berkewajiban memenuhi kebutuhan air publik Bandung melalui badan usaha Perumda Tirtawening. Pemenuhan layanan air ini dalam prosesnya tidak sederhana, salah satunya soal kehilangan air.
“Salah satu upaya untuk menangani masalah tersebut dengan dilaksanakannya b to b (business to business/antarperusahaan) berbasis kontrak kerja, melakukan seleksi terhadap beberapa perusahaan yang mampu membenahi permasalah air, sehingga mudah-mudahan soal kehilangan air ini bisa lebih baik dari standar yang ditetapkan nasional,” kata Ema.
Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi mengatakan, perjanjian kerja sama berbasis kinerja ini akan berlangsung selama 11 tahun hingga 2033.
PT Adaro Tirta Wening akan merencanakan, mendanai, membangun, memelihara sejumlah kawasan bermeter (District Meter Area/DMA), dan melakukan kegiatan pengendalian kebocoran untuk menurunkan nilai Air Tidak Berekening (ATR) di Wilayah Pelayanan Utara Kota Bandung.
Selama kerja sama ini berlangsung akan dibangun 72 Distrik Meter Area dan harus mampu menurunkan tingkat penurunan kehilangan air dari 43 persen ke 17 persen. Berdasarkan tahapannya, akan dibangun 36 DMA di tahun pertama, dan sebanyak 36 DMA di tahun kedua.
Sonny menambahkan, selama 11 tahun masa kerja sama yang akan dijalani ini akan ada potensi sekitar 211 liter per detik air yang diselamatkan, atau setara dengan kurang lebih 20.000 potensi tambahan pelanggan baru.
“Bagi kami di Perumda, kolaborasi inklusif dari Perumda Tirtawening Kota Bandung dan PT Adaro Tirta Wening adalah sebuah pemikiran yang dapat kami wakafkan kepada Kota Bandung dan generasi penerus kami. Dan bahkan kami juga ingin mewakafkan budaya baru dalam tata kelola sistem penyediaan air minum yang mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam proses operasi dan pemeliharaannya,” ujarnya.
Direktur Utama PT Adaro Tirta Wening, Ahmad Rosyid mengatakan, kerja sama ini sejalan dengan misi untuk mendukung efisiensi penyediaan fasilitas air bersih.
“Kami berkolaborasi dengan Perumda Tirtawening Kota Bandung untuk meningkatkan layanan air minum dan menurunkan angka ATR di Wilayah Pelayanan Utara Kota Bandung, yang selama ini mengakibatkan ketidakefisienan, baik dalam proses produksi air bersih maupun pelayanan pelanggan,” ujarnya. (Red./Dodi S)
0 Komentar