BANDUNG, AZYNEWS- Keterbatasan fisik tak menjadi penghalang bagi seseorang untuk mencetak prestasi. Hal itu dibuktikan oleh dua kontingen Indonesia asal Jawa Barat yang berhasil meraih medali emas dan medali perak di Paralympic Tokyo 2020.
Hary Susanto meraih medali emas para badminton ganda campuran. Pria berusia 46 tahun itu berpasangan dengan Leani Ratri asal Provinsi Riau. Mereka mengubur asa wakil Perancis, Lucas Mazur-Faustine Noel dengan skor 23-21 dan 21-17.
Kemudian di tunggal putra, Dheva Anrimusthi yang meraih medali perak. Prestasinya tetap membanggakan, pemuda kelahiran Kuningan itu menyerah dari wakil Malaysia Cheah Liek Hou dengan skor 17-21 dan 15-21.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun menyapa para atlet asal Jabar yang telah berjuang di kancah Paralympic Tokyo 2020 secara virtual. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku bangga dengan capaian mereka.
"Jabar juara lahir batin, terasa kemarin kita pas Olimpiade mendapatkan perak dan perunggu, sekarang satu emas dan satu perak. Artinya Jabar selalu menyumbangkan keluarbiasaan nya, atas nama masyarakat dan Pemprov yang bangga, kami sangat terharu atas pencapaiannya. Kita akan berikan apresiasi khusus di waktu yang baik," ujar Kang Emil, Senin (6/9/2021).
"Tetaplah menjadi manusia yang menginspirasi," tuturnya melanjutkan.
Kang Emil kemudian mendengarkan cerita dari para atlet tersebut. Dalam pertemuan virtual itu hadir juga pebulutangkis Ukun Rukaendi dan pebalap kursi roda Zaenal Arifin.
"Alhamdulillah kemarin, kita berjuang semaksimal mungkin sampai terjatuh-jatuh. Susah kalau diomongin, sangat sedih betapa beratnya berjuang untuk bangsa dan negara ini. Kemarin di final kita lawan Perancis," ujar Hary yang juga merupakan ASN di Pemprov Jabar tersebut.
Sementara itu Dheva, mengatakan perjuangannya untuk mencapai partai puncak cukup berat. Ia harus menghadapi rekannya sendiri pada fase grup dan partai semi final. "Di final melawan Malaysia, kalau bulu tangkis ini kan baru pertama," ujarnya. (Red./Ansar N)
0 Komentar