ticker

6/recent/Ticker-posts

DPRD Dukung Penuh Penambahan TPST Berkonsep Teknologi RDF di Kota Bandung

 


BANDUNG, AZYNEWS- Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., dan Ketua Komisi C Yudi Cahyadi, S.P., menghadiri dimulainya operasional Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Cicukang Holis dan Kang Pisman Award, di TPST Cicukang Holis, Bandung, Selasa (21/2/2023) Kemarin.

Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengatakan, pembukaan TPST Cicukang Holis dengan dukungan teknologi RDF ini merupakan berkah bagi Kota Bandung. Ada dukungan besar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) untuk mewujudkan TPST Cicukang Holis ini.

“TPST Cicukang yang mendapatkan dukungan penuh Kemen PUPR. Jadi ini berkah bagi kami di Kota Bandung, mendapatkan perhatian luar biasa dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Rencana pembangunan TPST Cicukang Holis ini didukung penuh DPRD Kota Bandung yang merespons melalui Komisi C menyusul surat usulan penganggaran TPST Cicukang dari Pemerintah Kota Bandung.

TPST Cicukang Holis memiliki konsep pengolahan menggunakan teknologi Refused Derived Fuel (RDF). Tedy sangat mendukung teknologi RDF ini. Setelah dicermati, teknologi RDF ini tidak menimbulkan ekses emisi dan berpotensi menimbulkan polusi yang membahayakan masyarakat.

“Setelah melihat mesin-mesin yang pernah ada, saya cenderung mendukung teknologi RDF. Apalagi ini yang skala sedang, per hari 10 ton, hasilnya ada yang bisa kita manfaatkan yakni RDF yang dibutuhkan industri tekstil," ujarnya.

Ia pun mengapresiasi bentuk dukungan dan sinergi program yang ditunjukkan TNI di wilayah Kota Bandung. Beberapa pekan yang lalu ia bertemu dengan teman-teman dari Kodim 0618/BS Kota Bandung, untuk melihat salah satu inovasi dari Pangdam III Siliwangi yang juga memanfaatkan teknologi RDF di lingkungan TNI Kota Bandung.

“Kalau perlu ditempatkan di setiap RW karena sangat ramah lingkungan,” katanya.

Tedy mengapresiasi DLH Kota Bandung yang menyelenggarakan Kang Pisman sebagai program unggulan Oded M Danial-Yana Mulyana sedari awal memimpin.

“Kemudian sekarang ada award Kang Pisman. Mudah-mudahan sampah dituntaskan sampah, dimulai dari sampah makanan, di rumah masing-masing,” tuturnya.

Dari sekian isu strategis di Kota Bandung, persoalan sampah harus mendapatkan perhatian penuh dari waktu ke waktu secara berkesinambungan.

Pada Februari 2023 Tedy mengunjungi TPA Sarimukti. Kondisinya begitu memprihatinkan. Antrean kendaraan menumpuk yang menyebabkan masa ritase truk pengangkut sampah terhambat.

Hal ini disebabkan kondisi area TPA Sarimukti nyaris tak layak dengan jalanan berlumpur penuh lubang serta sistem alur keluar-masuk truk dalam ruang terbatas.

“Saya berkomunikasi dengan driver truk sampah. Ada yang dari Ujungberung pukul 05.00 WIB, sampai di TPA Sarimukti jam 07.00 pagi, dan baru bisa masuk untuk diproses pada pukul 11.00 WIB. Kasihan mereka ini. Saya mengapresiasi tugas para supir truk dan petugas kebersihan di Kota Bandung atas dedikasinya selama ini,” ujarnya.

Dalam momentum peluncuran yang berbarengan dengan Hari Peduli Sampah Nasional ini, Tedy mengajak seluruh pihak untuk berefleksi pada tragedi TPA Leuwigajah yang menyebabkan jatuhnya korban serta memunculkan julukan Bandung Lautan Sampah setelahnya.

“Kontribusi sampah terbesar ke Leuwigajah atau sekarang ke Sarimukti itu berasal dari Kota Bandung. Jadi selayaknya kita memohon ampun kepada Allah, karena kita berperan atas terjadinya peristiwa Leuwigajah,” ucapnya.

Ketua Komisi C Kota Bandung Yudi Cahyadi mengatakan, idealnya setiap kelurahan memiliki satu TPST. Dalam rencana induk penanganan sampah Kota Bandung memang sudah ditetapkan setiap pengolahan sampah TPST harus ada di tingkat kelurahan.

“Jadi 151 kelurahan di Kota Bandung dengan pengolahan rata-rata minimal 5 ton sudah menyelesaikan sekitar 800 ton,” ujar Yudi.

Meski begitu, ia kembali mengingatkan bahwa ujung tombak penyelesaian persoalan sampah tetap di tangan masyarakat, pengurangan sampah dari sumber.

“Partisipasi masyarakat sangat menentukan. Dari sisi penganggaran memang belum optimal, dan keterlibatan masyarakat dalam pengolahan masih perlu ditingkatkan. RDF termasuk teknologi yang cukup efisien. Tingkat residu juga tidak terlalu menimbulkan polusi,” ucapnya.

Pembangunan TPST ini juga mendapat dukungan dana dari Improvement Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities (ISWMP). Meski begitu, masih ada bagian Pemerintah Kota Bandung untuk memenuhi sejumlah biaya operasional.

Mewakili Kemen PUPR, Sandy Eko Pramono mengapresiasi peran DPRD Kota Bandung yang telah mendukung penuh program pengelolaan sampah ini. Salah satunya dengan memberikan surat pernyataan dukungan biaya operasional berupa surat minat dari legislatif menyebut biaya operasional kuantitatif rupiahnya.

Biaya operasional untuk teknologi di TPST Cicukang Holis kurang lebih Rp250 ribu per ton. Dengan perkiraan kapasitas 10 ton per hari selama 365 hari dibutuhkan Rp900 juta per tahun.

“Saya berterima kasih atas dukungan DPRD menyebut angkanya. Ini menjadi dasar utama mendukung sustainability dari infrastruktur yang dibangun terkait ketersediaan anggaran,” ujarnya.

Sandy mengatakan, model kumpul-angkut-buang dalam pengelolaan sampah sudah harus ditinggalkan. Sampah sudah selayaknya dicegah dari diri sendiri, dimulai dari keseharian di rumah dan rutinitas lainnya.

“Kami mendorong agar program Kang Pisman terus ditingkatkan,” katanya.

Kemen PUPR juga memberikan bantuan angkutan pengangkut sampah pengangkut residu untuk mendukung pengumpulan sampah dari masyarakat.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana berharap TPST Cicukang Holis menurunkan jumlah produksi sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti.

Pemkot Kota Bandung, melalui dukungan unsur kewilayahan akan memperluas warga yang aktif dalam Kang Pisman.

“Alhamdulillah teknologi RDF di TPST Cicukang Holis ini hadir berkat kolaborasi dengan Kementerian PUPR. Meski begitu, saya tidak bosan mengingatkan sampah harus selesai sejak dari sumbernya. Kapasitas sebesar apapun (teknologi TPST), tetap perlu dibantu kebiasaan warga,” ujarnya. (Red./Alin)

Posting Komentar

0 Komentar