ticker

6/recent/Ticker-posts

Sampah Masih Jadi Masalah Pasar Sehat Cileunyi Bandung

 


 AZYNEWS, Kabupaten Bandung – Tumpukan sampah kembali mengotori kawasan Pasar Sehat Cileunyi, Kabupaten Bandung. Kondisi itu dikeluhkan oleh para pedagang. Sabtu (22/10/2022), terlihat sampah kembali menggunung di TPS Pasar Sehat Cileunyi. Sampah tersebut diperkirakan menumpuk dengan ketinggian mencapai 1,5 meter dan panjang yang mencapai 20 sampai 30 meter.

Tumpukan sampah tersebut mengitari bangunan Pasar Sehat Cileunyi seperti berbentuk L. Nampak tumpukan sampah tersebut berisikan sampah plastik, sampah sayuran, hingga sampah rumah tangga.

Salah satu pedagang sayuran Siti (34) mengatakan sampah tersebut sangat mengganggu aktivitas jualan para pedagang. Bahkan beberapa pembeli pun mengeluhkan dengan adanya tumpukan tersebut.

“Soal sampah ini mah pusing ah. Sampah itu ke penjualan ya berpengaruh lah, apalagi kalau musim hujan kaya gini, basah, jadi bau banget,” ujar Siti Sabtu (22/10/2022).

Pihaknya menjelaskan sampah tersebut mayoritas berasal dari para pembeli. Menurutnya para pembeli biasanya saat akan belanja pasti membawa sampah.

“Jadi mereka belanja itu sambil bawa sampah. Terus dibuang aja ke sini, makanya banyaknya sampah dari luar pedagang pasar. Tapi memang ada juga pedagang pasar yang membuang ke situ, tapi kan nggak sebanyak ini,” katanya.

Siti menyebutkan sampah yang menumpuk itu sudah lama tak diangkut. “Iyah ini belum diangkutnya sekitar dua bulan lebih lah,” kata Siti

“Dulu juga sempat menumpuk kaya gini, bahkan lebih parah, bisa sampai agak ke depan. Diangkutnya juga sampah dua minggu lebih. Seharinya lima truk yang ngangkutnya,” jelasnya.

Meski begitu, Siti menuturkan pihak kebersihan kerap melakulan pengangkutan sampah tersebut. Namun, menurutnya pengangkutan tersebut tidak dilakukan secara rutin.

“Ini memang suka ada yang ngangkut. Tapi diangkutnya kadang dua hari sekali, kadang tiga hari sekali, itupun hanya satu truk. Iyah ibaratkan sampahnya banyak bisa sampai lima truk, tapi yang ngangkutnya cuma satu truk, dan itupun lama ngangkutnya,” tuturnya.

Pihaknya mengaku telah berjualan sejak 2009. Menurutnya ketika masih ada pengurus pada tahun tersebut sampah masih terakomodir.

“Pas awal pembangunan mah masih ada yang ngurus, ah sekarang gak tahu gimana. Terus dulu mah angkot bisa melintas ke yang ada sampah tersebut. Sekarang mah kan boro-boro lewat,” ucap Siti.

Dia menambahkan sebelum pasar tersebut dibuat gorong-gorong kerap dilanda banjir. Namun saat ini hal tersebut tidak terjadi.

“Sekarang mah lumayan gak banjir ke dalem, soalnya udah ada gorong-gorong. Tapi tetep aja kan sampahnya kaya gini,” tegasnya.

Siti berharap pihak terkait bisa segera kembali melakukan pengangkatan terhadap sampah tersebut. Sehingga para pedagang dan pembeli bisa semakin nyaman.

“Kepengen dari pedagang mah bisa dilakukan pembersihan secara rutin,” ujarnya. (Red./Raiya)

Posting Komentar

0 Komentar