ticker

6/recent/Ticker-posts

PT KAI Daop 2 Bandung Buka Suara Terkait Tarif Parkir Tak Lazim di Stasiun Cimekar

 


BANDUNG, AZYNEWS- Harga karcis parkir di Stasiun Cimekar, Bandung bikin geleng-geleng kepala dan tidak masuk akal. Bagaimana tidak, satu jam pertama parkir di stasiun itu dipatok Rp 5 ribu.

Foto karcis parkir itu viral di media sosial. Karcis itu terbuat dari kertas yang tulisannya seperti menggunakan print-an biasa.

Karcis itu memiliki logo KAI, dengan tulisan 'KARCIS SEPEDA MOTOR Rp 5.000 (1 jam pertama)'. Dengan keterangan karcis berlaku sekali pakai dan karcis hilang wajib memperlihatkan STNK.

Saat memastikan kebenaran dari karcis parkir itu. Dari karcis parkir yang diterima, tampilannya beda dengan karcis sebelumnya dan logonya dihilangkan.

Lalu tarif parkir mobil, motor dan menurunkan penumpang disebutkan tidak seperti karcis sebelumnya. Sementara untuk keterangan lainnya masih sama dengan karcis sebelumnya, karcis berlaku sekali pakai dan karcis hilang wajib memperlihatkan STNK.

Untuk karcis terbaru tidak disebutkan tarif minimum dan menyebutkan tarif terbaru ini apakah perjam atau perhari. Meski tidak berlama-lama parkir di Stasiun Cimekar, tetap diminta Rp 5 ribu untuk kendaraan sepeda motor.

Hal tersebut dikeluhkan oleh Wiwin (30). Dia mengeluhkan untuk tarif drop harus bayar Rp 2 ribu.

"Kalau bisa drop itu gratis dan gak bayar. Saya kalau diantar jemput sama suami nunggunya didepan gak masuk kedalam, sayang soalnya, kalau sehari Rp 2 ribu dikali seminggu 5 kali udah Rp 20 ribu buat drop," ujar Wiwin.

Hal serupa juga dikeluhkan oleh Risma (25). Warga Cileunyi Kabupaten Bandung ini mengatakan, seharusnya ada tarif minimal untuk parkir di stasiun.

"Kaya kita lewat Metro Indah Mall, buat warga yang hanyaelintas gak bayar itu kan kaya drop lagi, harusnya drop juga gak bayar kaya gitu," ujarnya.

"Terus harus ada portal juga, biar hitungannya jelas gak kaya sekarang," tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Manager Humas Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono mengatakan, jika pengelolaan parkir di Stasiun Cimekar dikelola oleh pihak ketiga.

"Betul pengelolaan parkir di Stasiun Cimekar dikelola oleh pihak ketiga. Kenapa? Karenakan proses pelayanan penumpang harus berjalan, dari KAI menyerahkan kepada pihak ketiga, karena bukan anak perusahaan kami yang kelola secara tidak langsung bukan KAI yang ngurusin buat kelola parkir," kata Mahendro.

Mahendro mengatakan, karcis parkir sebelumnya itu salah cetak. Begitupun dengan karcis terbaru yang tidak menyebutkan jika tarif tersebut merupakan tarif perhari dan bukan perjam.

"Gini, karena pihak ketiga, ya bukan KAI yang mengelola, bahwa informasi yang didapat dia itu salah cetak, jadi Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu adalah satu hari, bukan Rp 5 ribu perjam," ungkapnya.

"Kan hitungannya perhari, kalau mau coba ya seharian disitu Rp 5 ribu gak, karenakan dia hitungan sejam pertama iya (Rp 5 ribu), tapi kan terus sampai seharian," tambahnya.

Mahendro pastikan Rp 5 ribu untuk sepeda motor dan Rp 10 ribu untuk mobil merupakan tarif perhari dan bukan perjam.

"Ada beberapa yang beredar, kemarin masih ada logo KAI salah cetak. Ini sudah benar tapi tidak mencantumkan per hari, makanya kalau membandingkan dicoba dulu disitu apakah nominal kali tiga atau segitu," jelasnya.

Disingung terkait fasilitas parkir di Stasiun Cimekar berbeda jauh dengan Stasiun Bandung dan dikelola dengan metode konvensional, Mahendro menyebutkan, hal tersebut merupakan tanggungjawab pihak ketiga.

"Betul beda pengelola, kalau di Stasiun Bandung itu KAI Service, kalau ditanya mengapa metodenya konvensional saya jawab juga itu kewenangan pihak ketiga. Pengelola yang lama, saya gak tahu PT atau bukan.

Terkait tarif drop yang banyak dikeluhkan warga, Mahendro menyebutkan di Stasiun Bandung tarif drop lebih mahal dan tidak ada yang mengeluhkan. "Drop Rp 2 ribu, di Stasiun Bandung Rp 3 ribu malah. Ada ga yang protes?" Tuturnya.

Dengan ada kejadian ini pihaknya meminta kepada Pengelola Stasiun Cimekar untuk melakukan evaluasi. "Saya memahami itu. Itu sudah saya sampaikan ke unit terkait bahwa untuk lakukan evaluasi," pungkasnya. (Red./Annisa)

Posting Komentar

0 Komentar