"Biasanya jelang Ramadan akan berdatangan gepeng dan anak jalanan musiman. Nanti akan dilakukan penjangkauan bersama Satpol PP untuk antisipasi keberadaan mereka yang bisa memicu gangguan ketertiban umum di Kota Cimahi," ujar Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial pada Dinsos Kota Cimahi, Supijan Malik, Minggu (3/3/2024) kemarin.
Dia mengatakan, jumlah gepeng dan anak jalanan biasanya mengalami peningkatan karena banyak pendatang dari luar daerah.
"Banyak pendatang dari luar daerah, biasanya mereka berkelompok. Keberadaan mereka terdeteksi di sekitar rel Baros, Dustira, Cimindi, dan Alun-alun," ujarnya.
Menurut Supijan, keberadaan pengemis, gelandangan, dan anak jalanan ini dapat mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat. "Karena itu kita perlu tertibkan," ucapnya.
Pemerintah berkewajiban memberikan pilihan hidup yang lebih baik, diantaranya melalui penyaluran ke panti rehabilitasi. Namun, mereka rata-rata menolak karena sudah merasa nyaman hidup di jalanan dengan penghasilan yang lumayan tanpa perlu bekerja keras.
"Sudah ada berbagai program yang ditawarkan kepada golongan warga tersebut agar dapat meningkatkan kualitas hidup. Tapi rata-rata memilih tinggal di jalanan dengan penghasilan besar," imbuhnya.
Kemudian Dinsos Kota Cimahi juga mencoba menyelamatkan para anak jalanan. "Dengan pembinaan secara bertahap berkesinambungan, harapannya generasi mendatang akan lebih baik dan memutuskan mata rantai kemiskinan. Sehingga mereka tidak kembali ke jalanan," tuturnya. (Red./Anton)
0 Komentar