ticker

6/recent/Ticker-posts

Cegah Pungli Barang Sitaan Negara, Kemenkum HAM Jabar Lakukan Pengelolaan Secara Digital

 


BANDUNG, AZYNEWS- Praktik pungutan liar (Pungli) turut menyasar area benda sitaan negara kasus tindak pidana. Mencegah pungli terjadi, pengelolaan barang sitaan negara kini dilakukan secara digital.

Pengelolaan secara digital tersebut dilakukan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Bandung. Dengan aplikasi 'Sibaba Online' pengelolaan mulai dari penitipan hingga pengeluaran benda sitaan dilakukan tanpa proses tatap muka.

"Ini untuk mempermudah pelayanan masyarakat. Untuk mempermudah juga jalinan kita dengan aparat penegak hukum yang lain. Terutama no pungli. Jadi dengan aplikasi tidak lagi ketemu langsung, tapi dengan IT," ucap Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Jawa Barat Sudjonggo di kantor Rupbasan Bandung, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Senin (13/9/2021).

Sudjonggo mengatakan inovasi ini juga meminimalisir adanya praktik pungli. Terlebih dengan pengawasan digital ini, barang dan benda yang dititipkan bisa terkontrol dengan mudah dan jelas.

"Kita berharap ke sana. Kita berharap meminimalisir yang namanya hal pungli gratifikasi dan sebagainya. Di sini ada beberapa barang yang dititipkan di sini atau yang punya sedang menjalani masalah hukum barang bukti yang dititipkan di sini, terlepas dari nanti hasilnya setelahnya akan seperti apa dikembalikan. Jangan sampai barang 10 dikembalikan sembilan, atau delapan. Hal seperti itu yang kita cegah," kata dia.

Selain itu, Sudjonggo mengatakan ada ribuan benda dan barang yang dititipkan di Rupbasan Bandung yang terdiri dari kendaraan roda empat dan dua, perkayuan, mesin-mesin, BBM, obat kimia, pupuk, miras hingga tanah dan bangunan. Adapun total nilai aset yang dititipkan ini mencapai Rp 67 miliar.

Dia menambahkan kontrol melalui digital ini juga selain mencegah praktik pungli, juga untuk mempercepat pengeluaran barang sitaan. Sehingga tidak terjadi overstay barang sitaan negara.

"Dengan ini, percepatan proses pengeluaran menggunakan kecanggihan teknologi informasi, dalam rangka percepatan pengurangan overstay basan dan baran," katanya. (Red./Ito Waskito)

Posting Komentar

0 Komentar