ticker

6/recent/Ticker-posts

BMKG Prediksi Bandung Raya Berpotensi Alami Kekeringan Hingga Kekurangan Air Bersih

 


BANDUNG, AZYNEWS- Musim kemarau masih terjadi di wilayah Bandung Raya. Namun, dari data yang dikeluarkan BMKG, puncak musim kemarau diprediksi sudah terjadi pada Juli hingga Agustus 2023.

"Wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau pada dasarian III Mei 2023. Sedangkan puncak musim kemarau di wilayah Bandung Raya diprediksi akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023 dengan sifat hujan normal-bawah normal," kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rayahu, Kamis (7/9/2023) kemarin.

Menurut Ayu sapaan Teguh Rahayu, hingga saat ini proses analisa observasi data curah hujan masih berlangsung. Ayu mengungkapkan, musim kemarau pada tahun ini akan bersifat lebih kering dibandingkan kondisi klimatologisnya.

"Oleh karena itu wilayah Bandung Raya juga berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari," tuturnya.

Menurutnya, perlu diperhatikan untuk warga di wilayah Bandung Raya yang berada di dalam Cekungan Bandung. Cekungan Bandung sendiri dikelilingi oleh banyak gunung-gunung dan bukit dengan elevasi mencapai lebih dari 2.000 meter di atas muka laut.

"Kondisi demikian menyebabkan wilayah Bandung Raya memiliki potensi bencana hidrometeorologi terkait topografi seperti tanah longsor. Selain itu masih ada potensi bencana lainnya seperti hujan es dan angin kencang, puting beliung," jelasnya.

Sementara itu, pada dasarian I September, potensi jumlah hari hujan adalah 1-2 hari, dengan peluang hujan adalah 30%-40%. Curah hujan umumnya diprakirakan pada kriteria rendah-menengah (0-150 mm/dasarian) dengan sifat hujan normal.

Sedangkan, pada dasarian II September, potensi jumlah hari hujan adalah 1-2 hari, dengan peluang hujan adalah 30%-40%. Curah hujan umumnya diprakirakan pada kriteria rendah - menengah (0-150 mm/dasarian) dengan sifat hujan normal - bawah Normal.

"Kondisi demikian dapat meningkatkan peluang kejadian bencana seperti kekeringan di wilayah-wilayah dengan topografi yang mendukung untuk terjadinya bencana-bencana tersebut," tuturnya. (Red./Alin)

Posting Komentar

0 Komentar